Lili yang mulai berubah warna menjadi coklat memiliki masalah kesehatan.
Bunga lili milik berbagai bunga yang datang dalam berbagai bentuk, ukuran dan warna. Bunganya sering berwarna cerah, dengan bintik-bintik atau bintik-bintik yang lebih gelap di sepanjang kelopak, dan tumbuh dengan baik di bawah kondisi hangat dan lembab. Namun, jika bunga bakung mulai berubah kecokelatan, tukang kebun harus memperhatikan, karena ada masalah yang mempengaruhi kesehatan bunga bakung.
Penyakit Mosaik Lily
Penyakit mosaik Lily disebarkan oleh kutu daun, menurut situs web Universitas Negeri Ohio. Penyakit ini menyebabkan goresan kuning atau coklat atau bintik pada daun bunga lili, diikuti oleh daun yang menjadi cacat atau cacat. Bunga lili yang terkena dampak parah mungkin tidak dapat menghasilkan bunga. Penyakit mosaik adalah virus, yang berarti tidak dapat disembuhkan. Hapus dan hancurkan lili yang terinfeksi untuk menghentikan penyebaran penyakit dan membersihkan semua alat berkebun sebelum menggunakannya.
Anthracnose pada Bunga Bakung
Anthracnose adalah penyakit jamur yang menyerang banyak tanaman, termasuk lili seperti convallaria, atau lily-of-the-valley. Antraknosa menyebabkan bintik-bintik cokelat muncul di daun lily; menurut situs web University of Illinois Extension, bintik-bintik ini terkadang memiliki margin keunguan. Anthracnose melemahkan bunga bakung dan berpotensi mengurangi kemampuannya menghasilkan bunga. Kontrol antraknosa dengan menghilangkan bunga lili yang terkena dampak parah dan menerapkan fungisida ke kebun untuk mengendalikan penyebaran penyakit.
Botrytis Blight of Lilies
Penyakit Botrytis, menurut situs web Universitas Negeri Ohio, menyebabkan bintik-bintik oranye-coklat muncul di daun dan batang bunga bakung; bintik-bintik kemudian bergabung saat penyakit menyebar melalui tanaman. Begitu penyakit busuk mencapai bunga, bunga itu sendiri membusuk dan mati. Bintik-bintik cokelat akhirnya berubah menjadi jamur keabu-abuan pada tanaman teratai. Fungisida membantu mengendalikan penyakit, dan tanaman teratai yang terinfeksi harus diberi air dan pupuk secara hemat untuk mencegah penyebaran penyakit.
Faktor lingkungan
Pupuk berlebih berpotensi menyebabkan bunga lili menjadi cokelat; garam di dalam pupuk menumpuk di tanah dan mengeringkan bunga bakung, bahkan ketika itu menerima air. Hal ini menyebabkan luka bakar kimiawi pada daun, terutama di ujungnya. Demikian pula, dehidrasi bunga lili dapat menyebabkan masalah dengan kecoklatan; tanah yang menjadi terlalu kering menghentikan bunga bakung mengambil nutrisi dan mulai merusak kesehatan bunga bakung.