Angka empat dianggap sial di Jepang, jadi jangan berikan hadiah dalam jumlah ini.
Membeli seseorang dari budaya lain, hadiah dapat mengintimidasi ketika Anda tidak yakin apa yang pantas atau dianggap tabu. Memberikan hadiah pindah rumah kepada keluarga Jepang didasarkan pada motivasi yang sama dengan memberikannya kepada keluarga Amerika: keinginan yang bijaksana untuk membuat penerima merasa ditegaskan. Budaya Jepang memiliki nuansa kompleks tentang hubungan dan status, jadi lakukan riset sebelum Anda memberikan hadiah.
Demi
Memberi sebotol sake yang baik (anggur beras) adalah hadiah yang pantas. Seperti halnya anggur tradisional, sake tersedia dalam berbagai gaya dari yang ringan hingga yang bertubuh penuh. Sake domestik yang berkualitas baik harganya antara $ 10 dan $ 20 untuk botol 1, 5 liter, sementara sake impor yang berkualitas bagus harganya sedikit lebih mahal. Sebaiknya pilih sake yang kurang dari satu tahun jika suatu tanggal dicantumkan. Anda dapat membeli sake di pasar Asia atau di toko anggur besar.
Gadget
Gadget elektronik sangat populer di Jepang. Tergantung pada anggaran Anda, Anda dapat membeli pembaca elektronik, pemutar MP3, atau tablet Internet. Fotografi juga merupakan hobi yang tersebar luas; untuk membantu penerima menangkap kenangan di rumah baru mereka, Anda bisa memberi mereka kamera digital, camcorder, atau bingkai foto digital. Jika Anda memiliki anggaran yang lebih kecil atau Anda tahu keluarga sudah memiliki sebagian besar gadget, Anda bisa memberi mereka e-book atau kartu hadiah iTunes.
Tabu
Saat memberikan hadiah kepada penerima bahasa Jepang, Anda harus mempertimbangkan hubungan antara Anda dan penerima untuk menghindari tabu budaya. Meskipun itu mungkin tampak seperti gerakan polos, bijaksana, pemberian hadiah dapat memiliki paralel dengan suap, menurut Katherine Rupp, seorang dosen antropologi di Universitas Yale. Hindari memberikan hadiah yang sangat mahal jika penerima adalah atasan, dokter, atau atasan Anda. Hadiah murah bisa diterima. Jangan memberikan hadiah dalam set empat, karena nomor empat dikaitkan dengan kematian dalam budaya Jepang. Namun, nomor dua dianggap beruntung.